Menurut Baron (1989)
Skizofrenia dapat dikategorikan lagi menjadi empat yaitu:
• Disorganized Schizofrenia
Disorganized schizofrenia seringkali disebut dengan istilah Skizofrenia Hebefrenik (kacau), dimana ciri yang menonjol adalah ketololan dan inkoherensi. Beberapa diantaranya kadang-kadang mengalami delusi dan halusinasi, meski kabur dan tidak jelas.
• Paranoid Schizofrenia
Penderita mengalami delusi persekusi dan juga mengalami waham kebesaran. Dari kedua delusi tersebut, delusi penderita makin terinci dan sistematis, sehingga pada suatu titik tertentu penderitaanya tersebut seperti suatu alur dalam novel.
• Catatonic Schizofrenia
Penderita skizofrenia katatonik banyak mengalami kejadian-kejadian aneh dan ganjil (bizzare) secara menyeluruh. Penderita ini menunjukkan salah satu perilaku dari ”dingin” ( beku total) atau justru mudah sekali terangsang. Seringkali mereka berada diantara kedua sifat tersebut.
• Undifferentiated Schizofrenia
Skizofrenia jenis ini adalah bagi penderita yang tidak dapat dikategorikan pada skizofrenia tipe yang lain, termasuk didalamnya skizofrenia yang menunjukkan adanya gangguan pada pikiran, persepsi, emosi, meski tidak terlihat aneh pada tipe yang lainnya.
Gangguan skizofrenia berkembang secara pelan-pelan dan tersembunyi. Ciri-ciri umumnya meliputi: hilangnya perhatian terhadap dunia sekitar secara bertahap, melamun secara berlebihan, emosi yang menumpul dan tingkah laku yang tidak sesuai.
• Disorganized Schizofrenia
Disorganized schizofrenia seringkali disebut dengan istilah Skizofrenia Hebefrenik (kacau), dimana ciri yang menonjol adalah ketololan dan inkoherensi. Beberapa diantaranya kadang-kadang mengalami delusi dan halusinasi, meski kabur dan tidak jelas.
• Paranoid Schizofrenia
Penderita mengalami delusi persekusi dan juga mengalami waham kebesaran. Dari kedua delusi tersebut, delusi penderita makin terinci dan sistematis, sehingga pada suatu titik tertentu penderitaanya tersebut seperti suatu alur dalam novel.
• Catatonic Schizofrenia
Penderita skizofrenia katatonik banyak mengalami kejadian-kejadian aneh dan ganjil (bizzare) secara menyeluruh. Penderita ini menunjukkan salah satu perilaku dari ”dingin” ( beku total) atau justru mudah sekali terangsang. Seringkali mereka berada diantara kedua sifat tersebut.
• Undifferentiated Schizofrenia
Skizofrenia jenis ini adalah bagi penderita yang tidak dapat dikategorikan pada skizofrenia tipe yang lain, termasuk didalamnya skizofrenia yang menunjukkan adanya gangguan pada pikiran, persepsi, emosi, meski tidak terlihat aneh pada tipe yang lainnya.
Gangguan skizofrenia berkembang secara pelan-pelan dan tersembunyi. Ciri-ciri umumnya meliputi: hilangnya perhatian terhadap dunia sekitar secara bertahap, melamun secara berlebihan, emosi yang menumpul dan tingkah laku yang tidak sesuai.
Dari segi
prosesnya,dapat dibedakan antara lain:
a. Skizofrenia proses, yakni skizofrenia yang berkembang secara pelan-pelan.
b. Skizofrenia reaktif, yakni skizofrenia yang muncul secara tiba-tiba serta di tandai dengan kekacauan emosi yang cukup berat. Simtom spesifik skizofrenia sangat beragam, ciri dasarnya adalah: Disorganisasi persepsi, pikiran dan emosi. Secara mendetail, beberapa ciri lain dari gangguan skizofrenia adalah : mengalami gangguan fungsi sehari-hari dalam pekerjaan, hubungan social dan kebiasaan merawat diri (self care), mengalami gangguan bahasa dan komunukasi. Gangguan dalam konsep diri bingung tenteng jati dirinya dan kacau mengenai batas dirinya dengan dunia sekitar
a. Skizofrenia proses, yakni skizofrenia yang berkembang secara pelan-pelan.
b. Skizofrenia reaktif, yakni skizofrenia yang muncul secara tiba-tiba serta di tandai dengan kekacauan emosi yang cukup berat. Simtom spesifik skizofrenia sangat beragam, ciri dasarnya adalah: Disorganisasi persepsi, pikiran dan emosi. Secara mendetail, beberapa ciri lain dari gangguan skizofrenia adalah : mengalami gangguan fungsi sehari-hari dalam pekerjaan, hubungan social dan kebiasaan merawat diri (self care), mengalami gangguan bahasa dan komunukasi. Gangguan dalam konsep diri bingung tenteng jati dirinya dan kacau mengenai batas dirinya dengan dunia sekitar
Secara spesifik ada
beberapa jenis skizofrenia:
a. Tipe kabur (Undifferentiated)
Dengan ciri penderita mengalami halusinasi, gangguan pikiran, dan kekacauan berat.namun tidak cocok dikategorikan ke dalam salah satu sari dua tipe berikut
a. Tipe kabur (Undifferentiated)
Dengan ciri penderita mengalami halusinasi, gangguan pikiran, dan kekacauan berat.namun tidak cocok dikategorikan ke dalam salah satu sari dua tipe berikut
b. Tipe paranoid
Dengan ciri-ciri: memiliki riwayat curiga sikap curiga yang semakin meningkat dan mengalami kesulitan serius dalam menjalani hubungan antarpribadi. Tipe ini mengalami delusi-delusi yang absurd atau tidak logis, khususnya delusi persekusi yakni sangat curiga terhadap orang lain, merasa selalu di awasi, diikuti, dibicarakan atau dicelakkan. Kadang-kadang juga muncul delusi grandeur atau kebesaran yakni merasa diri hebat. Reinkarnasi dari tokoh-tokoh besar sejarah seperti mendengar perintah-perintah langsung dari Tuhan, akibatnya penderita dapat melakukan tindakan-tindakan yang dapan membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain, namun penderita ini tidak menarik diri seperti penderita lainnya.
Dengan ciri-ciri: memiliki riwayat curiga sikap curiga yang semakin meningkat dan mengalami kesulitan serius dalam menjalani hubungan antarpribadi. Tipe ini mengalami delusi-delusi yang absurd atau tidak logis, khususnya delusi persekusi yakni sangat curiga terhadap orang lain, merasa selalu di awasi, diikuti, dibicarakan atau dicelakkan. Kadang-kadang juga muncul delusi grandeur atau kebesaran yakni merasa diri hebat. Reinkarnasi dari tokoh-tokoh besar sejarah seperti mendengar perintah-perintah langsung dari Tuhan, akibatnya penderita dapat melakukan tindakan-tindakan yang dapan membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain, namun penderita ini tidak menarik diri seperti penderita lainnya.
c. Tipe Catatonic
Gangguan ini biasanya muncul secara tiba-tiba. penderita bertingkah laku eksentrik disertain kecenderungan menarik diri dari realitas. Ada dua subtype stupor dan subtype aktif:
1) Subtipe Stupor
Cirinya mengalami stupor, yaitu kehilangan semangat hidup dan senang diam dalam posisi kaku tertentu sambil membisu dan menatap dengan pandangan kosong. Terlihat acuh tak acuh namun jika penderita sadar dia dapat menceritakan apa yang terjadi. Ia sangat mudah dipengaruhi sehingga gampang mengikuti perintah atau perbuatan orang lain (ekhopraksia) atau mengulan-ulang kalimat-kalimat tertentu yang di dengarnya (echolalia), umunya bersikap negativistic, menolak di betulkan posisi tubuhnya, menolak makan, buang air seenaknya, keluar busa dari mulutnya dan wajahnya tampak kosong. Ancaman fisik berupa stimuli yang menyakitkan tidak membuat penderita bergeming, membutuhkan pertolongan orang lain untuk merawat pakaian dan kebersihan tubuhnya .
2) Subtipe aktif (excited)
Cirinya adalah: dari keadaan katatonok serba pasif, secara tiba-tiba berubah menjadi ”excited”, berbicara dan berteriak-teriak tak karuan, berjalan mondar-mandir, melakukan aktivitas seksual secara terbuka, seperti masturbasi, melukai diri atau bunuh diri dan mencoba membunuh orang lain.
Gangguan ini biasanya muncul secara tiba-tiba. penderita bertingkah laku eksentrik disertain kecenderungan menarik diri dari realitas. Ada dua subtype stupor dan subtype aktif:
1) Subtipe Stupor
Cirinya mengalami stupor, yaitu kehilangan semangat hidup dan senang diam dalam posisi kaku tertentu sambil membisu dan menatap dengan pandangan kosong. Terlihat acuh tak acuh namun jika penderita sadar dia dapat menceritakan apa yang terjadi. Ia sangat mudah dipengaruhi sehingga gampang mengikuti perintah atau perbuatan orang lain (ekhopraksia) atau mengulan-ulang kalimat-kalimat tertentu yang di dengarnya (echolalia), umunya bersikap negativistic, menolak di betulkan posisi tubuhnya, menolak makan, buang air seenaknya, keluar busa dari mulutnya dan wajahnya tampak kosong. Ancaman fisik berupa stimuli yang menyakitkan tidak membuat penderita bergeming, membutuhkan pertolongan orang lain untuk merawat pakaian dan kebersihan tubuhnya .
2) Subtipe aktif (excited)
Cirinya adalah: dari keadaan katatonok serba pasif, secara tiba-tiba berubah menjadi ”excited”, berbicara dan berteriak-teriak tak karuan, berjalan mondar-mandir, melakukan aktivitas seksual secara terbuka, seperti masturbasi, melukai diri atau bunuh diri dan mencoba membunuh orang lain.
d. Tipe Hebefrenik (disorganized)
Cirinya adalah mengalami desintgrasi kepribadian yang lebih parah dibandingkan tipe lain. sangat memperhatikan hal-hal kecil dam memiliki perhatian besar pada soal-soal regelius dan filosofis. Menarik diri dan di penuhi dengan fantasi, sesudah makin parah semakin acuh tak acuh dan secara emosional bersikap infantile atau kekanak-kanakan. Suka tertawa sendiri, bicara makin kacau dan mengalami halusinasi, khususnya sekitar tema seksual, agama atau pikiaran dirinya di kejar-kejar. Ia menjadi bersikap bermusuhan dan agresif yang menunjukkan pola perilaku yang aneh-aneh atau menerisme.
Secara biologis, penyebabnya kadang-kadang gangguan neurofisiologis yang bersifat bawaan. Secara psikososial, penderita pernah mengalami trauma psikis pada waktu kecil, besar di tengah keluarga dengan pola interaksi orang tua anak yang bersikap patogenik, mengalami proses belajar yang salah dalam mengatasi masalah hidup dan dalam mengembangkan peran social.Secara sosiokultral, banyak
penderita skizofrenia berasal dari kalangan kaum miskin.
Cirinya adalah mengalami desintgrasi kepribadian yang lebih parah dibandingkan tipe lain. sangat memperhatikan hal-hal kecil dam memiliki perhatian besar pada soal-soal regelius dan filosofis. Menarik diri dan di penuhi dengan fantasi, sesudah makin parah semakin acuh tak acuh dan secara emosional bersikap infantile atau kekanak-kanakan. Suka tertawa sendiri, bicara makin kacau dan mengalami halusinasi, khususnya sekitar tema seksual, agama atau pikiaran dirinya di kejar-kejar. Ia menjadi bersikap bermusuhan dan agresif yang menunjukkan pola perilaku yang aneh-aneh atau menerisme.
Secara biologis, penyebabnya kadang-kadang gangguan neurofisiologis yang bersifat bawaan. Secara psikososial, penderita pernah mengalami trauma psikis pada waktu kecil, besar di tengah keluarga dengan pola interaksi orang tua anak yang bersikap patogenik, mengalami proses belajar yang salah dalam mengatasi masalah hidup dan dalam mengembangkan peran social.Secara sosiokultral, banyak
penderita skizofrenia berasal dari kalangan kaum miskin.
sumber : http://hackz-zone.blogspot.com/2010/03/tipologi-skizofrenia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar