Kamis, 27 Oktober 2011

Manusia dan Penderitaan


    F. Manusia dan Penderitaan

    Penderitaan berasal dari bahasa sansekerta 'dhra' artinya menahan atau menanggung, atau bisa juga merasakan yang tidak menyenangkan. Penderiataan merupakan keluh, kesah, kesengsaraan, kelaparan, kepanasaan, dan lain-lain. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain bahkan dapat pula dijadikan suatu penderitaan yang merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
    Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya.

    a. Siksaan
    Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia, banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, dan kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Tapi kebanyakan para ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.

    b. Kekalutan Mental
    Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
     Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
    1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
    2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.
    Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
    1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
    2. Terjadinya konflik sosial budaya.
    3. Pemahaman yang salah sehingga memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial (overacting) dan juga sebaliknya terlalu rendah diri (underacting).
    Akibat dari kekalutan sosial antara lain :
    1. Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar dengan maksimal, tetapi belum mendapatkannya, tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
    2. Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan, seperti :
    - Agresi, Meluapkan kemarahan dengan rasa emosi yang tidak terkendali dan cenderung melakukan tindakan sadis yang dapat mambahayakan orang lain.
    - Regresi, Pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanakan.
    - Fiksasi, Pembatasan pada satu pola yang sama atau tetap, contohnya membisu
    - Proyeksi, Usaha melemparkan kelemahan sikap-sikap sendiri yang negatif kepada orang lain.
    - Indentifikasi, Menyamakan diri dengan sesorang yang sukses dalam imajinasinya.
    - Narsisme atau self love, Merasa dirinya lebih dari orang lain.
    - Autisme, Menutup diri dari dunia luar dan tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, dan ia tidak puas dengan fantasinya sendiri.

    Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh yang bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan yang membebaskan diri dari penderitaan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain-lain.

Manusia dan Keindahan


    E. Manusia dan Keindahan

    Keindahan adalah sesuatu yang indah, enak dipandang, berwarna, dan elok yang dapat kita lihat melalui secara mata atau penglihatan. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
    Keindahan juga bersifat Universal yang tidak terikat oleh perorangan, waktu dan tempat dan selera mode.

    a. Keindahan dalam arti luas
    Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. dari pemikiran Plato, yang menyangkut adanya watak yang indah dan hukum yang indah, keindahan dalam arti luas ini juga meliputi :
    Keindahan Seni, keindahan yang berhubungan dengan hasil karya manusia seperti guci, lukisan dsb.
    Keindahan Alam, keindahan alam yang berasal dari Allah SWT. Manusia tidak dapat membuat keindahan alam ini tetapi manusia hanya dapat menjaga keindahan alam agar tetap tarjaga seperti pegunungan, perbukitan dsb.
    Keindahan Moral, keindahan yang bercerminkan sikap dan kesopanan dalam berprilaku sesorang.
    Keindahan Intelektual, keindahan yang berhubungan dengan pola dan cara berfikir seseorang dalam menyikapi suatu masalah.

    b. Nilai Estetika
    Kata estetika berasal dari kata Aesthesiss yang artinya perasaan atau sensitivitas, karena memang pada awalnya pengertian ini berhubungan dengan lidah dan perasaan. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut Nilai Estetik.

    c. Membedakan nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik
    Nilai instrinsik adalah nilai yang terkandung dari benda atau sesuatu itu sendiri, yang bersifat bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. contohnya, pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda). Nilai Ekstrinsik adalah nilai yang berasal dari luar benda yang bersifat baik dari suatu alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (Instrumental/ Contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.

    Alasan kenapa manusia mencipta keindahan
    Keindahan itu pada dasarnya terbentuk secara alamiah. Semua Alam itu diciptakan oleh Allah SWT. Alamiah itu artinya wajar, tidak herlebihan tidak pula kurang. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia. Karena itu kapan, di mana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan tersebut.

    Teori Renungan
    Merenung artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam – dalam. Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal. Dalam merenung untuk menciptakan seni. Dalam merenung, ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.

Manusia dan Cinta Kasih


    D. Manusia dan Cinta Kasih
    Pada dasarnya, manusia diciptakan telah memiliki sifat-sifat dasar yang pada nantinya akan muncul sesuai dengan perkembangan fisik serta pengaruh luar yang mempengaruhi perkembangannya. Sifat-sifat dasar inilah yang kemudian sering kali disebut sebagai sunatullah (segala sesuatu yang telah ada sejak bayi lahir). Dari sifat-sifat dasar inilah, secara naluriah bayi setelah tumbuh seiring dengan pertumbuhan fisik, akan dapat membedakan mana yang tepat dan mana yang tidak tepat, mana yang baik dan mana yang kurang baik.
    Dalam membicarakan manusia dengan kasih sayang, dapat pula dispesifikasikan menjadi beberapa kelompok, yakni kasih sayang antar individu, kasih sayang interindividu, kasih sayang sesama, kasih sayang keibuan, kasih sayang terhadap Tuhan dan Rasulnya. Hikmah dari segala pengalaman cinta bahwa suatu kegiatan, bukan merupakan pengaruh yang pasif, demikian pula bisa dikatakan bahwa salah satu dari cinta adalah kreatifias dalam diri seseorang. Lebih tegasnya cinta lebih terletak pada aspek memberi dan menerima.

    Kasih sayang juga merupakan sifat dasar yang dibawa ketika bayi lahir. Kasih sayang ini dalam hubungan antara ibu dan bayinya. Bayi akan dapat mengenal sentuhan kasih dari orang tuanya dari mengenal sentuhan cinta ketika Ibu memberikan ASI kepada bayinya, ada contoh nya seperti, terkadang bayi dapat merasakan ASI dari ibu kandungnya (atau ibu yang biasa menyusuinya) dan menolak ASI yang diberikan dari ibu lainnya.
    Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa merasakan cinta kasih sesama dan kasih sayang kepada masyarakat, jadi kehadiran orang lain sangat berarti dalam kehidupan kita, membuat hidup kita lebih indah, bahagia dan mengesankan. Manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lain. Untuk itu kita perlu menyeimbangkan perasaan cinta pada diri sendiri atau egois dengan mencintai dan mengasihi orang lain, membantu mereka yang membutuhkan.

    Adapun dalam Alquran tentang perlunya kasih sayang sesama manusia, kerjasama, persatuan dan persaudaraan di antara mereka :
    “Dan berpeganglah kami semua kepada tali ( agama ) Allah janganlah kamu bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepad akamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempertautkan antara hatimu, lalu menjadikan kami karena nikmat Allah itu orang-orang yang bersaudara...” (Q.S. Ali Imran 3: 103).
    Cinta terhadap sesama tidak ada kata cemburu atau iri hati. Seseorang yang mencintai sesamanya, maka secara otomatis orang lain akan mencintainya juga, cinta ini bersifat universal. Menyatakan cinta terhadap sesama tidak harus dibuktikan dengan kata- kata kepada semua orang bahwa ia mencintainya, tetapi dibuktikan dengan tindakan yang nyata, serta orang lain dapat menilainya sebagai rasa cinta disetiap langkahnya yang tidak merugikan orang lain, membuat orang lain senang dan membuat setiap orang merasa nyaman dan aman ketika berada disekeliling orang tersebut.

    Cinta erotis, yakni cinta yang bersifat eklusif yang mendambakan adanya peleburan atau penyatuan antar pribadi dengan intimitas yang tinggi. Cinta erotis mendambakan adanya dua pribadi yang cintanya melalui tindakan-tindakan erotis yang mampu menutupi kebutuhan biologis diantara keduanya. Cinta jenis ini terjadi apabila ada ketertarikan secara seksual antara satu orang dengan orang lain yang telah memiliki hubungan cinta antar individu yang mendalam. Dorongan seksual yang tinggi merupakan bagian terpenting dalam jenis cinta ini.
    Mencintai diri sendiri yang berarti menjaga diri untuk membawa seseorang pada upaya yang tegar menghadapi setiap persoalan yang dihadapi dan menyelesaikannya secara bijak. Mampu menempatkan diri pada situasi apapun dan memperbaiki dirinya apabila ternyata dia melakukan kesalahan yang merugikan orang lain dan masyarakat secara umum.Cinta kepada diri sendiri tidaklah sama dengan mementingkan diri sendiri dan tidak berarti mencintai dirinya sendiri kemudian meninggalkan kebutuhan cinta terhadap sesama.

    Selain kepada sesama makhluk, bahwa mencintai Allah SWT merupakan kedudukan cinta tertinggi kebaikan yang paling di dambakan karena cinta merupakan rahmat yang membuat kita tak berdaya di hadapan-Nya dengan segala suatu halnya yang mengharapkan penerimaan dan ridho-Nya. Cinta seorang mukmin kepada Allah akan melebihi cintanya dengan urusan duniawi. Atas cinta seorang manusia kepada Allah akan membuatnya cinta kepada semua ciptaan Allah yang membangkitkan kerinduan spirutal dan harapan kalbunya.
    Cinta kepada Allah SWT, juga diharuskan untuk cinta kepada Rasulnya. Diturunkan nya Alquran sebagai pembenar kitab-kitab lain yang sebelumnya adalah berkedudukan kedua setelah cinta kepada Allah. Karena Rasulullah adalah sempurna bagi manusia. Dalam tingkah laku, moral maupun sifat luhur lainnya. Sebagaimana dikemukakan dalam Alquran. Orang dapat dikatakan mencintai tuhan apabila ia juga mencintai rasulnya sebagaimana ia mencintai tuhannya. Demikian hubungan cinta ini berjalan, saling mendukung dan saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya.

Tentang Konsepsi IBD Dalam Ilmu Kesastraan


    C. Tentang Konsepsi IBD Dalam Ilmu Kesastraan

    Ilmu Budaya Dasar dinamakan Basic Humanities, yang berasal dari bahasa inggris The Humanities dan bahasa latin Humanus yang berarti manusia, berbudaya, dan halus. Maka dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya dan halus. Seni atau sastra adalah kebudayaan karya nya yang dibuat oleh manusia, sedangkan sastra adalah suatu bahasa yang dibuat manusia. Namun peran sastra lebih dominan, karena sastra mencakup bahasa untuk melakukan komunikasi antar manusia itu sendiri dengan dilakukan hubungan sosil kepada orang lain. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sumber belajar dalam Ilmu Budaya Dasar. Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui bahasa yang artistik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
     
    Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut :
    A. Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.
    B. Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga perkembangan yang terbaru.
    C. Kritik sastra (
    telaah sastra ), yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra.
    D. Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.
    Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan sedangkan Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.

    Adapun alasan-alasan yang menjadi dasar penyajian dari penyair puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar (IBD) antara lain:
    a. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
    b. Puisi dan keinsyafan/ kesadaran individual
    c. Puisi dan keinsyafan sosial
    d. Puisi Dan Nilai-Nilai ( value )

    Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan dengan memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh dalam karya. Karya sastra juga dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya. Karya sastra mengandung unsur pendidikan yang di dalam nya terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi lain.

Tentang Kemanusiaan dan Budaya


    B. Tentang Kemanusiaan dan Budaya

    Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menerjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menerjemahkan menjadi pengetahuan budaya. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
    Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahti-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya ( The Humanities ), Akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya pada waktu menggunakan karya sastra.
    Dalam IBD sastra tidak diajarkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Budaya disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Orientasi the Humanities adalah ilmu dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.

Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Dasar Ilmu Budaya


    Ilmu Budaya Dasar

    A. Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

    Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan dasar dan pengertian serta konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
    Menurut Prof Dr.Harsya Bactiar ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
    1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Kajian ini menggunakan metode ilmiah, dapat 100% benar dan 100% salah.
    2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Kajian ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. tidak dapat 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebab keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.
    3. Pengetahuan budaya ( the humanities ) ilmu-ilmu ini bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Kajian ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi lagi ke dalam berbagai keahlian lain nya, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll

    Tujuan Ilmu Budaya Dasar
    a. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
    b. Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
    c. Menguasahakan wahana komunikasi para mahasiswa agar mereka lebih mampu atau lebih lancar dalam berdialog satu sama lain.

    Ruang Lingkup dari Ilmu Budaya Dasar
    Berawal dari bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
    1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
    2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.

    Dari kedua pokok masalah di atas yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
    Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
    1.Manusia dan cinta kasih
    2.Manusia dan Keindahan
    3.Manusia dan Penderitaan
    4.Manusia dan Keadilan
    5.Manusia dan Pandangan hidup
    6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
    7.Manusia dan kegelisahan
    8.Manusia dan harapan

Rabu, 19 Oktober 2011

SMA Muhammadiyah 11

3 tahun kita bersama, di dosq 11 Rawamangun '2011