Rabu, 31 Desember 2014

Artificial Intelligence (AI)

A. Sejarah Artificial Intelligence (AI)
Pada tahun 1950, Alan Turing mengusulkan tes untuk melihat bisa atau tidaknya mesin memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan agar mesin dapat dikatakan cerdas. Istilah “Artificial Intelligence” dimunculkan oleh John McCarthy tahun 1956 pada Dartmouth Conference. Dalam konferensi itu juga didefinisikan tujuan Artificial Intelligence, yaitu mengetahui dan memodelkan proses – proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut.
Beberapa program Artificial Intelligence pada periode 1956-1966 :
a) Logic Theorist, untuk pembuktian teorema matematik
b) Sad Sam (oleh Robert K. Lindsay, 1960) program yang dapat mengetahui kalimat sederhana dalam bahasa inggris dan memberikan jawaban dari fakta yang didengar dalam sebuah percakapan
c) ELIZA (Joseph Weizenbaum, 1967) program untuk terapi pasien dengan memberikan jawaban

B. Artifical Intelligence dengan kognitif manusia
Artificial intelligence adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, seperti aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan lain – lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.

Artificial intelligence merupakan suatu sistem yang membuat mesin secerdas manusia. Untuk itu, sistem ini harus berpedoman pada sistem kognisi manusia, yaitu cara berfikir manusia, cara manusia bernalar, mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat, dan mengambil keputusan serta merespon dan bertindak. Dengan demikian para peneliti ilmu ini dapat membuat suatu sistem, aplikasi, atau program yang dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan lebih baik, menggunakan perangkat mesin yang canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia dikehidupan nyata.

C. Artifical Intelligence dengan sistem pakar  (Eliza, Parry, dan Net Talk)
Eliza, Parry dan Nettalk adalah beberapa contoh dari chatterbot. Chatterbot merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks. Chatterbot dikategorikan sebagai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, yang dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan personal, atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi program sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational agent).

ELIZA
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.

PARRY
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.

NETTALK
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai “jaringan syaraf” atau “jaring syaraf”). jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana.
Connectionists telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik dari kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris disebut NETtalk. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.

D. Penggunaan Artifical Intelligence sebagai expert sistem yang digunakan untuk mendukung sistem pengambilan keputusan (Diagnosa)
Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) menurut Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell, 2008  adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) merupakan aplikasi komputer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.

Expert System (istem pakar) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya, sistem pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding dengan seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah kepakaran ditransfer dari seorang pakar atau sumber kepakaran lain ke komputer, pengetahuan yang ada di simpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu kemudian komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll) seperti layaknya seorang pakar. Dan selanjutnya komputer akan menjelaskan ke pengguna tersebut, dengan alasan-alasannya bila perlu.

E.     Contoh kasus
Masalah 2 ember air
Diberikan 2 ember air yang berkapasitas 8 liter dan 6 liter. Kita dapat mengisi satu ember dari ember lainnya dan proses penakaran hanya dengan memakai 2 ember tersebut. Bagaimana kita bisa mengisikan tepat 4 liter dalam ember 8 liter? Asumsikan tidak boleh ada air yang hilang dalam proses penakaran.
Langkah penyelesaian:
1. Menentukan aksi aksi (problem space) yang bisa mengubah kondisi pada kedua ember dalam bentuk rule atau tree-diagram.
Contoh kemungkinan aksi aksi :
·  Isi ember 8 liter
·  Isi ember 6 liter
·  Kosongkan ember 8 liter
·  Kosongkan ember 6 liter
·  Isikan seluruh air dalam ember 8 liter ke 6 liter
·  Isikan seluruh air dalam ember 6 liter ke 8 liter
·  Penuhi ember 8 liter dari 6 liter
·  Penuhi ember 6 liter dari 8 liter
2. Menentukan urutan aksi untuk menghasilkan solusi, seperti :


Sumber :

Kusumadewi, S. (2003). Artificial intelligence (teknik dan aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Andi: Yogyakarta. Pertemuan 1. Pengantar kecerdasan buatan.
Solso R.L, Machlin O.H & Machlin M.K. (2007). Psikologi Kognitif, Terjemahan : Rahardanto M. & Batuadji K. Jakarta : Erlangga


DYAH SEKAR AYU
17511957
4 PA 09

Kamis, 20 November 2014

Arsitektur Komputer & Struktur Kognitif Manusia


A. Pengertian arsitektur komputer
konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll. Beberapa contoh dari arsitektur komputer adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC.
Bagaimana pengertian arsitektur komputer (sejarah penggunaannya)
Suatu perencanaan mengenai cara pengaksesan komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.

B. Struktur kognitif manusia
Menurut Prof. Benny H. Hoed (dalam Ekky, 2012) struktur adalah bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan, sedangkan kognitif menurut Drever (Solihin, 2012) adalah istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penialain, dan penalaran”. Menurut Chaplin (2002) dikatakan bahwa “kognisi adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk mengenal, termasuk di dalamnya mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga dan menilai”.
Bagaimana struktur kognisi manusia
Segala sesuatu tentang pengetahuan, kesadaran, persepsi dan kontrol yang dihasilkan dari proses berpikir yang terjadi pada pola diri kita sendiri.

C. Kaitan antara struktur kognitif manusia & arsitektur komputer
Pada dasarnya struktur kognitif manusia memiliki cara kerja yang sama dengan komputer, yaitu Input (Pemasukkan informasi), Storage (Pemrosesan Informasi), dan Output (Pengeluaran Informasi). Ketika komputer pertama kali memasuki rumah-rumah sebagai peralatan rumah tangga sehari-hari, banyak yang mengira jikalau komputer adalah benda yang sangat “pintar” yang mampu memecahkan persoalan yang tidak bisa dipecahkan oleh manusia. Padahal, arsitektur  komputer adalah hasil dari kognisi manusia. Dengan proses berfikir dan otak berkemampuan tinggi yang dimiliki, manusia mampu merangkai benda, membuat program, membuat pola dari sistem komputer, sehingga yang memiliki peran utama adalah manusia itu sendiri, dan jika disatukan maka akan menimbulkan suatu hubungan timbal balik yang sangat menguntungkan bagi manusia.
Bagaimana menjelaskan dan memahami kaitan antara struktur kognitif manusia & arsitektur komputer
Bagaimana manusia berfikir, menganalisa, memproses dalam pembuatan arsitektur komputer tentunya tidak luput dari upaya yang dilakukan oleh manusia. Begitu pula sebaliknya, struktur kognisi manusia pun terkadang membutuhkan bantuan arsitektur komputer dalam membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. Jadi antara struktur kognisi manusia dengan arsitektur komputer cukup erat kaitannya karena saling membutuhkan dan saling mempengaruhi.

D. Kelebihan dan kelemahan arsitektur komputer dibandingkan struktur kognitif manusia
Robert L. Solso, Otto H. Maclin, dan M. Kimberly Maclin (2007) menyatakan bahwa walaupun komputer memiliki banyak kelebihan, namun komputer juga memiliki banyak kekurangan dibandingkan dengan kognitif manusia, yaitu :

Kelebihan :
1. Pada umumnya komputer dapat melakukan operasi matematika dan logika dengan sangat cepat
2. Komputer dapat menguji model-model kognitif dengan sumber daya ruang dan waktu yang lebih hemat
3. Dalam waktu yang sama, komputer dapat melakukan ribuan simulasi dan menghasilkan ribuan data, dan lain-lain
Kelemahan :
1.  Komputer tidak memiliki emosi seperti manusia
2.  Komputer tidak dapat melakukan generalisasi
3.  Komputer tidak mampu memahami pola-pola yang kompleks
4.  Komputer tidak mampu membuat kesimpulan
5.  Manusia lebih unggul dalam mengenali wajah, dan lain-lain
Contoh kasus
Automatic Cooking Robot yang sedang dikembangkan oleh Shanghai Jiaotong University, Yangzhou University dan pengusaha (restoran) dari Shenzhen adalah sebuah robot yang bisa memasak sampai 600 jenis masakan cina. Bisa dibayangkan bila kita punya robot seperti ini, pastinya kami tidak akan pernah bosan untuk makan di rumah terus. Sayang tidak ada penjelasan bagaimana prosedurnya tetapi mungkin karena saking banyaknya, kita harus terlebih dahulu meletakkan bahan-bahannya. Sepertinya bukan hal tidak mungkin lagi kalau nantinya mau makan, kita cukup tekan tombol dan makanan segera tersedia.
Solusi :
tekonogi hampir dapat membuat semua kegiatan manusia menjadi praktis, bahkan dalam halnya memasak. Namun pada kelemahan komputerisasi seperti pemahaman pada pola yang kompleks, dimana mungkin teknologi diatas dapat membuat suatu makanan, tetapi tetap saja segala sesuatu mengenasi rasa dan komposisi makanan yang akan diolah akan diprogram oleh manusia.

Sumber :
Solso, R., Maclin, O. H., dan Maclin, M.K. (2007). Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga 

Dyah Sekar Ayu
17511957
4PA09

Rabu, 15 Oktober 2014

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

1.   Jelaskan pengertian informasi !
Sekumpulan data atau fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima. Data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi si penerima, maksudnya yaitu dapat memberikan keterangan atau pengetahuan. Dengan demikian yang menjadi sumber informasi adalah data. Informasi dapat juga di katakan sebuah pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Menurut Husein dan Wibowo (2002) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia.


Bagaimana pengertian informasi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem? 
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Jogiyanto (2005) Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan-tujuan tertentu.Hubungannya adalah jika seorang nasabah menabung di bank, datanya ada pada slip tabungan atau rekaman komputer. Jika semua data uang tabungannya ada dalam periode tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut informasi.
Pekerjaan informasi ini adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data, penyebaran data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah menjadi informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke unit lain. Pada unit kerja yang baru informasi tadi dapat langsung digunakan, atau dapat juga dianggap sebagai data (baru) untuk diolah lagi menjadi informasi sesuai keperluan unit bersangkutan. Informasi tersebut, bila perlu atau sesuai prosedur, dapat diteruskan lagi ke unit lain. Dengan beredarnya informasi dari unit ke unit lain maka terjadilah arus informasi atau hubungan informasi antarunit. Hubungan tersebut lazim disebut sebagai hubungan antar subsistem dalam suatu kaitan kerja sama suatu sistem.

2.  Pengertian sistem informasi psikologi  
Ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi dengan sistem informasi dimana di dalamnya terdapat kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu dari data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi.
Contohnya tentang penggunaan komputer beserta aplikasinya dalam bidang psikologi itu sendiri. Salah satu contohnya yaitu pengguna komputer dalam pembuatan software-software untuk bidang psikologi. Misalnya saja, di perusahaan sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya. Selain itu, contoh lainnya adalah dalam penggunaan software dari microsoft office, dimana yang dahulunya kita harus memakai mesin ketik untuk membuat surat atau membuat tulisan agar terlihat rapih, tapi sekarang berkat adanya komputer dan system informasi maka pekerjaan kita untuk membuat surat atau tulisan yang lain lebih cepat dan bahkan lebih rapih.


Sumber : 
http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/07/pengertian-informasi.html 
http://tyaoktarianiputeri.blogspot.com/2013/10/sistem-informasi-psikologi.html 
http://www.academia.edu/7534109/Pengertian_Sistem_Menurut_Jogiyanto_H 
http://adeirmasuryani.wordpress.com/2012/10/01/sistem-informasi-psikologi/ 
http://pungkasanugrahutami.wordpress.com/2012/10/01/sistem-informasi-psikologi/ 
Husein, M.F. dan Wibowo, A. (2002). Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Jogjakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN  

DYAH SEKAR AYU
4PA09 / 17511957